Jika berita kematian telah
sampai ditengah-tengah kota dan dipelosok-pelosok desa. Janganlah engkau
khawatir, karena giliranmu akan tiba juga. bahwa kematian akan datang
menjemputmu engkau. Cepat atau lambat pasti akan sampai waktunya.
Sahabatku. . .
Jika engkau banyak tertawa
didunia ini, janganlah engkau khawatir, karena nanti engkau akan banyak
menangis diakhirat nanti.
Sahabatku. . .
Jika engkau risau dengan
siapa yang akan jadi saksi atas segala perbuatanmu didunia ini, janganlah
engkau khawatir, karena Allah akan menjadikan tangan, kaki dan semua anggota
tubuhmu sebagai saksi, mereka akan menjadi sebenar-benarnya saksi.
Sahabatku. . .
Jika engkau melupakan
Allah didunia ini, janganlah engkau khawatir karena Allah pun akan melupakanmu
diakhirat nanti. Dan engkau tak akan tahu kepada siapa akan meminta
pertolongan.
Sahabatku. . .
Berapa banyak usiamu kau
habiskan sebesar itulah yang akan kau dapatkan, jika kau banyak berbuat dosa,
janganlah engkau khawatir karena Kiroman Katibin akan mencatat segala perbuatan
dosamu tanpa terlewati. Dan jika engkau banyak beramal semua catatan amalmu
akan memberatkan timbangan kebaikan.
Sahabatku. . .
Jika engkau lupa dengan
panasnya api neraka, janganlah engkau khawatir karena sesungguhnya neraka
selalu haus, ketahuilah bahwa neraka berbahan bakar manusia dan batu. Panasnya
melebihi panasnya api dunia ini.
Sahabatku. . .
Padang mahsyar begitu
luas, melebihi luasnya alam semesta ini, kita tidak akan pernah tahu pada
barisan mana kita akan digolongkan kecuali kita mengikuti golongan
manusia-manusia hebat yang telah lulus uji dan dijamin surga, janganlah engkau
khawatir karena dengan tahajjudmu, sedekah bacaan qur’anmu, puasamu dan dengan
semua amal baikmu, engkau akan selamat dari siksa yang pedih.
Sahabatku. . .
Kita tidak akan pernah
tahu, apakah besok atau lusa kita masih hidup atau sudah tiada. Kita masih bisa
melihat terbitnya matahari dan mendengar kicauan burung. Melihat anak-anak kita
tertawa.
Untuk itu sahabatku. . .
Marilah kita persiapkan
bekal sebanyak mungkin. Dan sebaik-baik bekal adalah iman dan taqwa.
Sekian wassalam
Loreh 28 Juni 2014
-------------------
Puisi / esay diatas ditulis oleh Muhammad Aslim
Santri As Salam, Surakarta (SMP-SMA)
Mahasiswa Teknik Sipil UMY 09
Foreman Civil PT BDMS
Seorang sahabat ;)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar